Theja – 3D design & engineering

Sunjaya Theja mempunyai spesialisasi dalam reka 3D dengan berbagai macam program. Bersama dengan saya mendirikan PT. Ibu Budi Pintar, yang bergerak dalam desain 3D untuk desain ruang dan design produk.

Portofolio beliau dapat dilihat pada web pribadinya www.sunjaya.xyz.
Facebook : Sunjaya Theja, Telepon : +6282232888449
Email : sunjayathe@gmail.com

Thefan – IT & web engineering

Bersama saya mendirikan PT. Ibu Budi Bestari. Beliau masih muda, lahir di Surabaya dua dasawarsa yang lalu. Sekarang sedang melanjutkan kuliah di Jakarta.

Thefan sangat bisa diandalkan untuk urusan IT, web, dan masalah-masalah yang berhubungan dengan teknologi.

Anda bisa menghubungi Thefan di, Email: aefhnt@gmail.com, Telepon: +6282298711057

Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100013961464500

Mitra Instalatur Audio Mobil di Indonesia

Dimanapun Anda berada, dari Aceh sampai Papua, saya beserta jaringan outlet bengkel aksesoris / toko audio mobil yang bermitra dengan PT. Audioworkshop siap melayani pemasangan sistem audio visual untuk mobil Anda. Dapat saya katakan, bahwa hampir disetiap kota besar di Indonesia terdapat rekanan  yang siap mengerjakan sistem audio untuk Anda.

Konsultasikan keinginan Anda, saya kirim disain dan langkah kerjanya, setelah selesai, apabila diperlukan, saya akan berangkat untuk melakukan penyetelan.

Simak beberapa proyek yang saya kerjakan pada portofolio saya.

Saya dan Dunia Audio

Lahir dan besar di Jakarta, dari sebuah keluarga yang suka akan musik. Sejak SD kelas dua, saya sudah tahu tape deck Sony, amplifier Sansui dan Marantz, serta speaker JBL.

Saat kelas 6 SD,  saya sudah merekam dari kaset ke kaset, belajar mengerti seperti apa suara bagus, saat kelas 2 SMP saya mulai menyolder (Saya ingat guru elektronika saya Pak Drajat), fokus saya selalu tentang merangkai amplifier.

Kedua paman saya mempertemukan saya dengan dunia audio, limpahan beliau yang pertama adalah sebuah compo ( dulu namanya buka compo rasanya) JVC  dan sepasang speaker 4 inch 2 way modelnya mirip dengan ADS (lagi-lagi lupa mereknya). Dikemudian hari saya mendapatkan hadiah sepasang speaker Wharfedale bookshelf baru.

Kemudian saya dihibahkan sebuah power QUAD 304 dan mulai main-main ke gang Tiker dikawasan Glodok. Kesana itu seperti ke toko mainan, lihat semua ingin dibeli rasanya. Sebuah QUAD34 pre-amplifier saya dapatkan dari sana, seingat saya sekitar Rp.350.000,-.

Sistem saya berkembang, suatu hari paman menawarkan saya untuk dibelikan sepasang speaker, pilihannya adalah ProAc Super Tablette , Roger LS3/5A atau Celestion SL-6. Karena masih muda dan doyan bass, pilihan jatuh kepada yang terakhir. Lanjut sampai kuliah, saya mempunyai beberapa ‘hi-fi gear’ jaman itu,  Acoustic Research AR18S, pre-amplifier Condrad Johnson PV-1 dan Counterpoint SA-3 (saya ingat belinya di Cikapundung, bela-belain naik kereta dan becak kesana),  power-amplifier Quick Silver dan B&K Component ST-140, serta source Sony TC-K65 dan Denon DCD 3520. Sebagian besar masih saya miliki sampai sekarang.

Setelah kuliah, hobi saya lebih banyak saya salurkan ke dunia audio mobil. Sampai sekarang boleh dibilang sistem dirumah malah tidak ada.

Kalau ditanya, sistem apa yang menjadi referensi saya hari ini, mungkin pembaca akan tertawa,

  • Speaker         – Meskipun saya agen daripada produk Focal, yang artinya saya bisa  order tipe  mana saja yang saya mau, tetapi pilihan saya jatuh kepada dua pasang speaker fullrange, dan kebanyakan saya menggunakan Mark Audio Allpair 5 inch.
  • Power-amps  – Biasanya power amps mobil, dari Audison Thesis sampai Dominations entry level.
  • Pre-amps       – Sekarang lagi suka pakai Grace M902, yang menurut saya sudah cukuplah.
  • Source            – Apple MacBook Pro dengan software Audirvana.
  • Kabel              – Produk sendiri Pitch and Timbre

Agak berbeda dengan orang-orang yang menikmati audio dengan mendengarkan bagusnya suatu bagian suara, pekerjaan saya menuntut mecari kesalahan dan perbedaan dari sistem yang ada, mungkin itu yang membuat -pada akhirnya- mempunyai sistem yang sangat sederhana seperti diatas.

Pesan saya untuk para hobbiest,

  • Pertama   –  Mendengarkan itu pakai telinga, kaga pake mata, kurs rupiah, apalagi kata orang.
  • Kedua      –  Belajar mendengar dan menilai untuk mengetahui kekurangan sistem Anda.
  • Ketiga      –  Berusaha berdamai dengan kekurangan tersebut dan enjoy the music.