Saya dan Dunia Audio

Lahir dan besar di Jakarta, dari sebuah keluarga yang suka akan musik. Sejak SD kelas dua, saya sudah tahu tape deck Sony, amplifier Sansui dan Marantz, serta speaker JBL.

Saat kelas 6 SD,  saya sudah merekam dari kaset ke kaset, belajar mengerti seperti apa suara bagus, saat kelas 2 SMP saya mulai menyolder (Saya ingat guru elektronika saya Pak Drajat), fokus saya selalu tentang merangkai amplifier.

Kedua paman saya mempertemukan saya dengan dunia audio, limpahan beliau yang pertama adalah sebuah compo ( dulu namanya buka compo rasanya) JVC  dan sepasang speaker 4 inch 2 way modelnya mirip dengan ADS (lagi-lagi lupa mereknya). Dikemudian hari saya mendapatkan hadiah sepasang speaker Wharfedale bookshelf baru.

Kemudian saya dihibahkan sebuah power QUAD 304 dan mulai main-main ke gang Tiker dikawasan Glodok. Kesana itu seperti ke toko mainan, lihat semua ingin dibeli rasanya. Sebuah QUAD34 pre-amplifier saya dapatkan dari sana, seingat saya sekitar Rp.350.000,-.

Sistem saya berkembang, suatu hari paman menawarkan saya untuk dibelikan sepasang speaker, pilihannya adalah ProAc Super Tablette , Roger LS3/5A atau Celestion SL-6. Karena masih muda dan doyan bass, pilihan jatuh kepada yang terakhir. Lanjut sampai kuliah, saya mempunyai beberapa ‘hi-fi gear’ jaman itu,  Acoustic Research AR18S, pre-amplifier Condrad Johnson PV-1 dan Counterpoint SA-3 (saya ingat belinya di Cikapundung, bela-belain naik kereta dan becak kesana),  power-amplifier Quick Silver dan B&K Component ST-140, serta source Sony TC-K65 dan Denon DCD 3520. Sebagian besar masih saya miliki sampai sekarang.

Setelah kuliah, hobi saya lebih banyak saya salurkan ke dunia audio mobil. Sampai sekarang boleh dibilang sistem dirumah malah tidak ada.

Kalau ditanya, sistem apa yang menjadi referensi saya hari ini, mungkin pembaca akan tertawa,

  • Speaker         – Meskipun saya agen daripada produk Focal, yang artinya saya bisa  order tipe  mana saja yang saya mau, tetapi pilihan saya jatuh kepada dua pasang speaker fullrange, dan kebanyakan saya menggunakan Mark Audio Allpair 5 inch.
  • Power-amps  – Biasanya power amps mobil, dari Audison Thesis sampai Dominations entry level.
  • Pre-amps       – Sekarang lagi suka pakai Grace M902, yang menurut saya sudah cukuplah.
  • Source            – Apple MacBook Pro dengan software Audirvana.
  • Kabel              – Produk sendiri Pitch and Timbre

Agak berbeda dengan orang-orang yang menikmati audio dengan mendengarkan bagusnya suatu bagian suara, pekerjaan saya menuntut mecari kesalahan dan perbedaan dari sistem yang ada, mungkin itu yang membuat -pada akhirnya- mempunyai sistem yang sangat sederhana seperti diatas.

Pesan saya untuk para hobbiest,

  • Pertama   –  Mendengarkan itu pakai telinga, kaga pake mata, kurs rupiah, apalagi kata orang.
  • Kedua      –  Belajar mendengar dan menilai untuk mengetahui kekurangan sistem Anda.
  • Ketiga      –  Berusaha berdamai dengan kekurangan tersebut dan enjoy the music.

Saya dan Audio(Mobil)

Perkenalan saya dengan audio mobil terjadi di 1989, bermula sebagai konsumen, kemudian pada tahun 1992 saya bekerja paruh waktu di bengkel audio mobil “Pro Audio” (disekitar Kemakmuran).

 

Tahun 1993 saya mulai menjalankan bisnis sebagai ‘garage installer’, sambil berkuliah, setiap hari libur saya mengerjakan mobil-mobil klien yang rata-rata adalah saudara, teman kampus dan konsumen lain yang direferensi oleh mereka.

 

Lambat laun, bisnis tersbut makin besar dan akhirnya, tidak ada jalan lain bagi saya selain serius dibidang ini. Dari yang biasanya dilakukan di hari libur, sekarang menjadi regular setiap hari. Berdirilah bengkel audio mobil ‘Mobileworks” yang kemudian pada tahun 1996 berubah menjadi “Mobiltronik”.

 

Tahun 1996 bersama dengan sebuah perusahaan importir produk Amerika, saya mendirikan bengkel audio baru di Kelapa Gading.

 

Wiki-Wiki merupakan usaha patungan yang mempunyai goal untuk menjadi franchise dan menjadi flagship-store car audio di Indonesia.

Dalam kurun 5 tahun 1996-2001 saya berhasil membuka 2 gerai lain, satu di Elektronik City Sudirman dan satu lagi di bengkel AMS dekat pertigaan Relasi, Jalan Panjang.

 

Tahun 2002 saya menjual saham diperusahaan patungan tersebut, Wiki-Wiki merupakan sarana saya belajar mengelola sebuah toko audio professional. Banyak teknik audio mobil saya dapatkan dari sana.

 

Selanjutnya, sebuah usaha baru berfokus pada membina enterpreneur muda untuk bidang aksesoris saya dirikan. Bertempat di lantai 3 dan 4 dari Prisma Autosound (eks Wiki-Wiki Jln. Panjang),setiap hari saya melakukan proses belajar mengajar.  Semakin hari, semakin banyak alumni, dan tentunya permintaan akan produk audio mobil yang bagus juga semakin tinggi.

 

Di tahun 2004, saya mulai terpikir untuk membuat suatu ‘upgrade product”, dimana saya membuat suatu produk yang bisa meng-improve produk lain.

 

Lahirlah produk yang diberi nama “Creativ Orange” berlambang buah jeruk ( terinspirasi sama Apple kali ya).

 

Creative berasal darinama Kreatif sedangkan Orange maksudnya adalah orang-nya. Produk pertama saya “Vitamin C” sebuah pasif crossover untuk speaker Helix Blue. Selain itu ada juga produk  untuk meratakan respon daripada Venture V50 yang mempunyai peak di 2,5kHz.

 

Di 2006 ‘Creativ Orange’ bertransformasi menjadi ‘Dominations’, penggantian nama dilakukan karena Creativ Orange tidak bisa dipatenkan.

Do-mi-nation-s berarti nada (Do-Mi) dalam kesatuan (nation) dan s untuk sound. Selain itu, dominations juga berarti dominasi, yang merupakan cita-cita saya supaya suatu hari produk tersebut bisa berkiprah di dunia international.

 

Sadar bahwa semua kegiatan tersebut harus mempunyai legalitas dan mebayar pajak, akhirnya tahun 2008 lahirlah suatu perusahaan yang bernama PT. Audioworkshop.

 

Dalam perjalanan, PT. Audioworkshop (www.audioworkshop.co.id) merupakan distributor Focal (France), Hertz dan Audison (Italia), produk domestik Dominations, dan Pitch & Timbre dan beberapa produk-produk penunjang bisnis audio mobil seperti Z3RO (yang berfokus pada peredaman mobil) dan lainnya.

 

Sejak 2015, saya mendirikan toko audio berbasis web bernama bestbuddyshop.com.  Saya mempunyai visi bahwa kedepan audio mobil itu adalah ‘mixing’ company, dimana penjualan dilakukan secara online dan pemasangan dilakukan secara manual.

Karier Saya

Audio (Mobil) sejak 1992

Perkenalan saya dengan audio mobil terjadi di 1989, bermula sebagai konsumen, kemudian pada tahun 1992 saya bekerja paruh waktu pada sebuah bengkel audio mobil di bilangan Kemakmuran.Tahun 1993 saya membuka bengkel audio mobil ‘Mobilworks” yang kemudian pada tahun 1996 berubah menjadi “Mobiltronik”.Tahun 1996 bersama dengan sebuah perusahaan importir produk Amerika, saya mendirikan bengkel audio baru di Kelapa Gading.Tahun 2001 saya menjual saham saya, dan mulai fokus untuk mendidik para enterprenur muda dibidang aksesoris dan audio mobil.

Dan akhirnya perusahaan bernama PT. Audioworkshop hadir di tahun 2008.

Anda bisa melihat kisah lengkapnya pada artikel ‘Saya dan Audio(Mobil).

Karier saya juga tidak lepas dari hobi saya dibidang disain (grafis iklan, arsitektur, dan tata ruang), marketing, dan tentunya edukasi.

Percayalah bahwa gabungan dari kemampuan disain grafis iklan + marketing bisa membawa Anda kemana saja, ide bisa datang dan sangat liar.

Hobi mengajar membuat kita semakin hari semakin pintar, apabila sisi edukasi + marketing bertemu, maka hasilnya adalah produk yang  mengerti pasar. Ditambah dengan kemampuan disain estetika, maka produk tersebut akan sangat kompetitif dipublik.

Kira-kira apa jadinya kalau sisi edukasi + marketing + disain grafis + kemampuan mendengarkan yang cukup?

Jawabannya pasti 100% kepuasan konsumen audio(mobil).

Lebih jauh, saya juga belajar dan mulai mengimplemetasikan desain ruang, terutama untuk kebutuhan bengkel audio, gerai retail, dan booth pameran. Bagi saya, disain adalah pekerjaan logis dan harus fungsional, bukan semata menggunakan produk atau proses yang mahal.

Untuk konsep marketing, biasanya yang saya terapkan adalah pendekatan edukasi, proses yang terukur, yang dipadu dengan pendekatan psikologis kepada calon konsumen, bukan dengan cara menakut-nakuti konsumen seperti iklan-iklan di tv.

Beberapa pekerjaan saya (beberapa bersama mitra) yang bisa menjadi catatan untuk Anda,

  • Membuat dan mengembangkan merek audio mobil nasional “Dominations”. Kalau ditanya apa bedanya produk Dominations dengan produk lokal lainnya? Disaat produk lokal lainnya malu-malu mencantumkan asal merek negara tersebut, Dominations dengan bangga mencantumkan bendera Indonesia pada kemasannya. Sejak hari pertama saya membuat merek tersebut, saya bercita-cita ingin punya satu audio mobil asal Indonesia yang mendunia. Dominations bukanlah produk yang ‘sekedar’ dibeli (dari rak produsen car audio di negeri China sana) dan dilabel Dominations, tetapi sebaliknya produk tersebut didisain dan dikembangkan di Indonesia oleh saya dan tim.
  • Bersama rekan toko audio mobil, membuat proyek demo car  seperti, Mercedes AlpineF#1  dalam debut sound processornya (digital ekualiser, crossover dan time correction) pada tahun 1999 sampai dengan peluncuran Sony RSX-GS9 dengan tweeter hi-res-nya di tahun 2016.
  • Bersama dengan tim PT. Audioworkshop dan Focal,France, mendisain ulang sistem audio pada Toyota Alphard yang didisributsikan oleh PT. Toyota Astra Motor (2011-2014).
  • Saya juga menjadi konsultan untuk memperkenalkan produk dan fitur-fitur baru produk audio visual mobil, mulai dari penggunaan ekualiser, yang dahulu sangat diharamkan oleh penikmat hi-end audio mobil, pengenalan dan pengaplikasian fitur time corrections oleh Alpine di tahun 1998, yang hari ini sudah menjadi trend (padahal saat itu banyak sekali instalatur audio yang menyama-ratakan fitur time correction layakmya fitur pilihan jazz/lounge/disco/theatre/arena). Penggunaan dan aplikasi hi-res music dan tweeter hi-res untuk rentang frekuensi 16000 Hz keatas oleh Sony pada tahun 2016. Peluncuran Nextdrive oleh Emtek Group, yang merupakan siaran tv berbayar berbasis DVB-T2 untuk audio visual mobil.
  • Beberapa mobil kontes yang dibuat oleh bengkel saya atau dikonsultan-kan oleh saya terbukti berhasil menjadi yang terbaik dijamannya. Pada medio 2001 sampai 2004 ada BMW X5 buatan StereofForLess yang malang melintang dikejuaraan nasional. Disusul dengan kemenangan bengkel audio Mobiltronik Surabaya pada ajang Sony IAC2004 berhadiah mobil, kompetisi IHEAC  2006 dengan Honda Odyssey-nya Prisma Autosound, sampai ke Mazda Biante buatan bestbuddyshop.com yang menjadi juara All PAHAMI Champ of Champions IIMS 2017 dan EMMA Asia Champion kelas tertinggi Expert Unlimited. Di 2018 kemarin membawa 3 peserta ke All PAHAMI Champ of Champions IIMS 2018, dan Ronald Safar (si pemilik BMW X5) kembali menjadi juara dengan Toyota Land Cruiser paduan produk Dominations dan Focal.
  • Beberapa perusahaan dan merek menggunakan jasa saya untuk urusan marketing, contohnya, Hurrican XCS3 pada tahun 2015.
  • Menjadi  konsultan elektrikal untuk bestbuddyshop.com@sunter dalam membangun All New Yaris LED pada tahun 2014.

Banyaka pekerjaan saya yang berfokus pada audio mobil, tetapi audio mobil bukanlah satu-satunya pekerjaan saya. If you can dream it, share with me, siapa tahu saya bisa membantu mewujudkannya….

Seputar Hobi Audio (Mobil)

Kecenderungan pasar adalah jualan, jualan, dan jualan.

Mengambil analogi daripada industri perumahan, yang mereka jual adalah disain rumah yang ‘dipaksakan’ masuk ke selera kita.

Kalau memang kebutuhannya hanya untuk hidup, ya silahkan saja. Kalau tujuannya untuk dinikmati, maka selera yang ‘dipaksakan’ oleh marketing tidak berlaku untuk kita.

Dunia audio(mobil)

Speaker merek apa yang terbaik, power amplifier apa yang terbaik, mungkin sama dengan pertanyaan merek mobil apa yang terbaik.

Bagi saya, apabila suatu produk sudah memenuhi standar tertentu, maka merek tersebut selalu baik adanya.

Yang penting Anda tidak membeli produk gurem, produk palsu atau produk merek ‘plesetan’.

Apakah membeli barang hi-end (baca : mahal) sudah pasti suaranya bagus

Membeli produk bagus (yang belum tentu terlalu mahal) adalah 30% menuju suatu sistem yang bagus. Produk bagus masih harus didukung oleh instalasi audio yang baik dan benar, serta penyetelan yang baik dan benar pula.

Membeli bata dan semen kualitas bagus belum tentu jadi tembok yang lurus, rapih, dan benar secara konstruksi.

Lantas, apakah kalau ‘membangunnya’ sudah benar, apakah suaranya pasti benar?

Meminjam analogi membangun rumah tadi. Rumah yang dibangun dengan kokoh, temboknya dobel, rangka betonnya dobel, belum tentu nyaman dihuni. Anda perlu disainer rumah dan ruang. Sayangnya, kalau proses tersebut sudah selesai dan tidak seindah perkiraan kita, masa kita mau rumah terebut dirobohkan lagi dan bikin dari nol.

Moral storynya adalah : seperti membangun rumah yang bagus, selalu didahului dengan proses disain yang bagus pula.

Bertanya (Baca: konsultasi) adalah jalan cerdas

Dalam membangun rumah, membangun sistem audio(mobil), ada baiknya Anda berkonsultasi dulu dengan orang yang mengerti, lebih bagus lagi apabila si konsultan bisa memahami keinginan Anda 99%.

Suatu produk apapun mereknya, setelah melewati suatu standar tertentu akan mempunyai performa yang tidak berbeda jauh dengan yang lainnya, dan harap diingat bahwa kalau kita bicara merek produk, maka itu baru menyumbangkan 30% dari kemungkinan sistem tersebut bersuara bagus.

Anda mengisi rumah Anda dengan produk interior full Armani, tetapi ‘topik’ dan disain generalnya asal, ya jadinya juga tidak akan harmonis.

Pilih instalatur Anda dengan tepat

Jaman sekarang mudah sekali mengetahui lini masa seseorang, track record seorang instalatur mudah dicari.

Periksa apakah pernah ada komplain terhadap instalatur tersebut. Pilah-pilah mana berita yang benar, mana yang tidak. Lihat prestasinya, apakah dia juara antar kampung, juara karena pesertanya cuma satu, atau the real champion.

Jaman sekarang, ‘like’ di facebook bisa dipesan, follower bisa dibayar, berita provokatif bisa dipesan, jadi, pandai-pandailah memilah berita.

Tanyakan metode tuning yang digunakan

Apakah seseorang yang bisa memasang sebuah power amplifier (meng-koneksi kabel plus, minus, RCA dan speaker) bisa disebut instalatur audio?

Tentunya tidak.

Masih ada faktor penyetelan, penyelesaian masalah noise dan lain-lain.

Sama halnya dengan apakah kalau seseorang -dengan obengnya- memutar-mutar gain pada sebuah amplifier berarti dia sedang melakukan proses penyetelan. Mungkin ya penyetelan, pertanyaan berikutnya, apakah penyetelan tersebut menghasilkan hasil yang benar, atau malah sebaliknya.

Reproduksi suara (audio) adalah sesuatu yang eksak

Ada ilmu elektronik disana, pengetahuan dan implementasi akustik, pemakaian alat ukur, teori-teori suara yang harus dicoba dan diterapkan.

Suara adalah paduan daripada fase, waktu dan tingkat kekerasan ditiap frekuensi dengar.

Yang paling mudah, dengarkan dulu hasil penyetelan isntalatur tersebut sebelum Anda menyerahkan uang Anda ke dia.

Reproduksi suara adalah ilmu eksak, kepintaraan memanipulasi akustik ruang, dan sentuhan seni.

Terakhir

Tentunya suatu hobi (pastinya) menghabiskan uang, -dan uang itu- ditukarkan dengan kesenangan, kepuasan, dan pengalaman.

Sebelum memutuskan untuk membangun suatu sistem, baiknya hubungi beberapa instalatur yang mungkin menjadi kandidat, kalau perlu cari konsultan (atau konsultasikan dulu dengan kandidat yang hendak dipilih), pilah-pilah, dan kemudian sesuaikan dengan keinginan dan kemampuan finansial Anda. Selamat mencari…